Sunday, December 11, 2016

Surat Cintaku Untuk-Mu

Posted by Gigikucing at 4:06 PM
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya suarga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja

Rindu kami padamu Yaa Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu Yaa Rasul
Serasa dikau disini


Dua bait lirik lagu itu memenuhi setiap jengkal kepalaku. Tergetar bibir ini menyenandungkan lagu tersebut. Tergetar hati ini dikala melintasi hujan gerimis tadi sore. Tak terasa air mata pun turut mengalir menyatu dengan lantunan suara rintikan hujan. 

Selalu terpesona akan kisahmu, akan perjalanan hidupmu, perjuanganmu dalam menegakkan kalimatullah. Hingga sampai akhir hayatmu hanya umatmu lah yang kau khawatirkan. Khawatir akan banyak umatmu yang kemudian berbalik ke belakang kembali kepada kekafirannya. Adakah sampai wahyu dari sang Maha Agung hingga hari kiamat kelak?

Nyatanya Wahyunya bisa sampai kepada umatmu kini. Bahkan lebih canggih, bisa selalu ada dalam genggaman. Namun karena itupun dapat lebih melalaikan karena terlena akan kecanggihan sebuah aplikasi di handphone.

Cinta ikhlasmu pada manusia. Sungguh bukan cinta biasa hingganya yang selalu kau ingat hingga akhir hayat mu “Ummati, Ummati, Ummati!” Sebegitunya mengingat umat, bukan hanya umat yang hidup saat zaman rasulullah saja pun juga umat yang hidup setelahnya hingga kelak hari kiamat.

Ya Rasulullah adakah kelak kau akan mengenaliku? Selaku umatmu ini? Saat ini aku bisa mengaku bahwa aku umatmu. Namun adakah kelak di telaga kautsar saat orang-orang berbondong-bondong mencari Nabinya untuk mendapat syafaat. Adakah kelak kau mengenaliku?

Saksikanlah yaa Rasulullah aku ini umatmu. Kenalilah aku selaku umatmu. Ya Rasulullah.. aku berusaha sungguh-sungguh mengikuti pola perjuanganmu Ya Rasulullah. Wahai Engkau sang Kekasih Allah. Kenalilah aku ini umatmu Ya Rasulullah.

Cinta ikhlasmu bagai cahaya surga. Setiap jerih langkahmu menyampaikan kebenaran dari Rabbmu menyentuh hati seluruh umat rahmatan lil’alamin. Pun hati ini selalu bertanya-tanya dapatkah aku membalas cintamu? Sebuah cinta yang ghaib cinta kepada umat yang ketika itu bahkan belum ada belum terlahir atau bahkan belum tercipta di alam ruh. Sebuah cinta yang murni karena Allah atas dasar ketaatan kepada Allah.

Rindu.. iya rindu hati ini untuk bertemu denganmu. Namun lagi-lagi bertanyatanya hati ini. Adakah kelak Engkau mengenali aku umatmu? Sakit rasanya mengaku rindu bertemu berjumpa melihat wajah teduhmu namun saat berjumpa di telaga kautsar kelak Engkau tak mengenaliku. Sakit rasanya jika rindu ini tak berbalas.

Rindu yang tiada terperi ini adakah dapat terbuktikan, bukan hanya diyakini dan diucapkan. Tapi juga dilaksanakan. Dilaksanakan sesuai rukunnya sebagaimana dulu engkau melaksanakan segala yang diperintahkan oleh Rabb kepadamu. Bukankah engkau pernah berkata?

“Umatku akan merasakan apa yang aku rasakan”

Lalu aku bertanyatanya lagi. Apakah aku telah merasakan jerih payah perjuangan rasulullah dalam berdakwah? Rasul berdakwah tentu berat sekali, karna bukan sekedar kalimat manusia yang disampaikan kepada umatnya tapi kalimatullah. Konsekuensinya ketika berdakwah ialah merasakan kemelaratan, penghinaan, caci makian, diboikot, dilempari batu, ludah dan kotoran, bahkan sampai berdarah-darah memerangi mereka yg menentang serta menolak ajaran mu.

Belumlah sampai seperti itu. Hingganya membuat aku merasa jauuh sekali darimu. Semakin merasa tak pantas jika mengaku-ngaku umatmu rasul. Kenalilah aku ini umatmu ya Rasulullah. Surat cintaku ini murni dari lubuk hatiku yang terdalam. Kini telah sampailah pada hari dimana orang-orang menyaksikan bukti hari kelahiranmu. Tak terbayangkan jika manusia yang terpuji seperti Engkau tak pernah ada di muka bumi ini bagaimana nasib umatmu ini kelak?

Dengan penuh kasih sayang dan kelembutan Engkau menebar rahmat bagi seluruh alam. Menjadi sosok teladan manusia terbaik yang telah Allah ciptakan. Dengan segala sifat sempurna yang dimiliki.

Shidiq, Amanah, Fatonah, dan Tabligh.

Shidiq, Jujur dalam setiap perkataan antara hati dan perbuatan selalu sejalan di koridor yang Allah ridhoi.

Amanah dalam setiap mengemban amanah yang diberikan diatas pundakmu sebagai pembawa risalah Allah, menyucikan setiap jiwa, dan mengajarkan Quran dan hikmah dengan baik.

Fatonah, sifatmu cerdas dalam setiap gerak langkahmu. Cerdas dalam berdakwah sehingga islam menjadi rahmatan lil’alamin.

Tabligh, menyampaikan setiap firman Allah dengan penuh kasih sayang hingganya banyak orang-orang berserah diri mengikuti ajaranmu.

Semoga keselamatan selalu menyertai Muhammad, keluarga, sahabat, serta umatnya hingga akhir jaman. Semoga kelak aku dapat bertemu denganMu yang telah dirundung rindu. Semoga diakhirat kelak engkau mengenaliku sebagai umatmu. Semoga syafaatmu dapat menyelamatkanku dari siksa api neraka.

Sekian surat cintaku untukmu, dari hati yang terdalam. Untukmu manusia terbaik pilihan Allah. Muhammad Bin Abdullah

0 comments:

Post a Comment

 

Coretan Gigi Kucing Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea